Kelopak mata Dara mengerjap kecil, terlihat berat saat harus menyesuaikan dengan sinar matahari yang masuk. Setelah kesadarannya terkumpul sepenuhnya Dara tersentak, saat merasakan deru napas hangat di tengkuknya. Ah iya, hampir aja ia lupa kalau sudah menikah. Telapak tangan Bagas melingkar begitu posesif di pinggangnya membuat Dara sulit bergerak, Dara dengan kesusahan memutar badan menatap kearah lelaki yang sedang terlelap nyenyak itu. Wajah tenang lelaki itu membuat darah Dara berdesir lembut, mengingat kegiatan panas kemarin malam membuat perutnya seperti digerayangi kupu-kupu. Dara tanpa sadar meraba perutnya sendiri yang membuat Bagas tersentak karena tangannya tak sengaja tersentuh. Lelaki itu terbangun dari tidurnya, dengan wajah yang sangat cerah. "Udah bangun daritadi?" tan