Acara pingitan dimulai, Dara benar-benar gak boleh bertemu Bagas. Bahkan gadis itu dikurung di rumah oleh kedua orang tuanya. Dara bertopang dagu, merasa lemas dan malas. Lemas karena dietnya dan malas karena mati gaya. "Ayam goreng, hamburger, es krim, cokelat." Gumamnya sudah seperti sedang baca mantra, memang sih berat badannya sudah turun 2 kiloan tapi tetap saja masih belum mencapai targetnya. "Fighting Dar! Cuma sampe resepsi doang, lo pasti bisa!" Ujarnya menyemangati diri sendiri. Dara beranjak dari duduknya, menuju balkon kamarnya. Gadis itu berpegang pada pagar pembatas balkon, lalu mengamati rumah seberang, yaitu rumah Bagas. "Om Bagas kangen gak ya sama aku?" Gumamnya memegang bibirnya, senyuman sabit muncul di bibirnya saat kenangan kemarin melintas. Ciuman intens mereka