"Selamat pagi!" sapa Alina ketika Yudha menghampirinya di ruang makan. Wanita itu berekspresi biasa saja seolah tidak pernah terjadi apa-apa semalam. Tidak juga ada rasa bersalah. "Pagi!" jawab Yudha, lalu menyeret satu kursi untuk dia duduki. Pria itu pun bersikap tak kalah tenang dari sang istri, meski sebenarnya ada kesal ketika mengingat semalaman susah tidur karena Alina. "Makan, Mas. Maaf hanya masak seadanya untuk sarapan." Pagi ini Alina mulai memasak menu sarapan Untuk Yudha dan dirinya sendiri. Nasi putih, oseng sawi ditambah telor dadar telah tersaji di atas meja makan. "Ini saja sudah cukup. Terima kasih ya sudah mau repot-repot masak. Jika Alina capek, kita beli saja makanan di luar. Tidak usah masak." "Jangan, Mas. Lebih hemat masak sendiri. Lagian aku juga enggak ada k