Rumah besar keluarga Darma hari itu dipenuhi dengan suasana hangat. Sejak pagi, para pekerja sibuk menata meja, menyiapkan makanan, dan mengatur dekorasi untuk acara syukuran empat bulan kehamilan Alina. Di ruang tengah, Alina duduk bersama ibunya, Bu Lili, yang baru saja datang dari kampung bersama tiga karyawannya: Sari, Wati, dan Yanti. Wajah Bu Lili penuh kebahagiaan melihat putrinya yang kini telah mapan dan sedang menanti kehadiran buah hati pertamanya. “Nak, Ibubangga sekali sama kamu,” kata Bu Lili sambil menggenggam tangan Alina. “Dulu, kita hidup susah. Sekarang lihat kamu, jadi istri CEO, sebentar lagi jadi ibu. Ibu nggak pernah berhenti bersyukur.” Alina tersenyum hangat. “Semua ini juga karena doa Ibu.” "Jadilah ibu dan istri yang baik. Maaf karena ibu tidak bisa selalu me