Malam itu, Yudha dan Alina menikmati kebersamaan di ruang keluarga. Televisi menyala, tapi tak ada yang benar-benar memperhatikannya. Yudha berbaring santai di sofa dengan kepala di pangkuan Alina, tangannya mengusap lembut perut istrinya yang mulai membuncit. “Kamu nggak ngidam?” Yudha bertanya, suaranya lembut. Alina terkekeh, jari-jarinya membelai rambut suaminya. “Kenapa? Mau ngerasain repotnya cari makanan aneh-aneh tengah malam?” Yudha tertawa kecil. “Ya... Katanya kalau istri ngidam itu tanda suaminya sayang.” Alina berpura-pura berpikir. “Hmm... Kalau gitu, aku ada ide.” Mata Yudha menyipit curiga. “Ide apa?” Alina tersenyum jail. “Aku mau rujak. Sekarang.” Yudha langsung terduduk, wajahnya berubah pucat. “Alina, serius? Tengah malam gini?” Alina mengangguk mantap. “Iya. Po