"Hah! Kok bisa?" Yudha menatap bergantian pada Berlian, Revan, Fika dan juga Alina. "Duduk dulu, Mas." Yudha menurut. Duduk di samping Alina. "Halo Pak Bara!" sapa Revan. "Hai, Rev. Berlian, ini sebenarnya ada apa sih?" "Tanya saja sama istri Kakak. Aku yakin Kak Bara juga pasti sama terkejutnya denganku." Alina mengusap kasar wajahnya. Sementara Fika hanya menepuk lengan Alina memberikan kode dari pandangan matanya bahwa wanita itu meminta Alina untuk berterus terang saja pada Yudha akan siapa dirinya yang sebenarnya. Yudha menatap pada sang istri. "Memangnya Berlian dan Revan klien kamu dalam hal apa sayang?" "Mereka mau pakai jasa WO ku, Mas!" Kening Yudha mengernyit. Tatapan matanya jatuh pada proposal yang ada di atas meja. Pria itu mengambilnya. Membuka lembaran demi lembar