Acara tasyakuran sudah selesai. Tamu pun, sudah hampir semuanya pulang kecuali beberapa bapak-bapak saja yang masih berbincang dengan Arslan, Bara, juga Ahsan. Sejak tadi, Shanum dan Rubi masih sibuk membantu Mey membereskan piring-piring. Setelah semua hampir selesai, Mey meminta kedua menantunya itu untuk istirahat saja karna masih banyak orang yang membantunya. Shanum masih termenung di depan kamar Ahsan. Meski tak ada Ahsan di dalamnya, tetap saja ia masih merasa ragu untuk masuk. Terutama, setelah ia mengingat betapa bodohnya ia yang lari begitu saja siang tadi tanpa meminta penjelasan dari Ahsan terlebih dahulu. "Kenapa, Cha? Dikunci pintunya?" Shanum terperanjat mendengar suara Mey. Mey yang masih bulak-balik, menatap heran pada Shanum yang masih berdiri di depan pintu kamar Ahsan