Syukur Luar Biasa

1108 Kata

"Sha. Mau kah, kamu menjadi istri Mas, lagi?" Suara itu begitu pelan, bahkan sangat pelan dan diucapkan dengan nada terputus. Namun, Shanum tetap bisa mendengarnya dengan jelas. Seolah, permintaan itu diteriakan di sebuah gedung kosong yang dapat memantulkan suara Ahsan. Shanum menolehkan pandangannya ke wajah sang mantan. Dapat ia lihat, di sana sang mantan menatapnya dengan senyum kecil. Meski matanya belum bisa terbuka sempurna, tapi ia tau bahwa kesadaran sang mantan sudah kembali. Perawat yang melihat Ahsan sadar pun, langsung menghampiri untuk mengecek kondisinya. "Permisi, Mbak. Saya, mau ngecek kondisi pasien dulu." Shanum menyingkir, dan terpaksa melepaskan genggaman tangan sang mantan. Setelah yakin bahwa pasien sudah sadar, perawat itu segera menghubungi dokter yang bertugas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN