Hanya karna buang angin, Ahsan sampai harus menahan hausnya sampai siang hari. Sungguh, rasanya Ahsan ingin mengumpat karna tak diijinkan minum padahal ia sudah sangat haus. "Gimana kondisi Neo, Mah." Saat ini, Ahsan tengah disuapi bubur oleh Mey. "Dia baik. Karna, memang ga separah kamu. Dia, cuma mengalami luka kecil karna posisinya yang masih aman kemarin." Ahsan menganggukkan kepalanya. "Tapi ..." Ahsan melirik sang mamah yang terlihat mengerutkan keningnya. "Tapi apa, Mah?" tanyanya penasaran. "Mamah ga nyangka, ternyata dia semanja itu." Mey mendengus saat mengingat kejadian kemarin saat ia menjenguk Neo. "Maksud Mamah?" "Kemarin, pas Mamah jenguk dia, ternyata ada pacarnya. Dan, kamu tau apa yang Mamah liat di sana?" Ahsan menjawab dengan gelengan kepalanya. "Dia lagi rebahi