Ini, malam terakhir mereka di Labuan Bajo. Keduanya, kini tengah menikmati makan malam di luar dengan ditemani angin pantai yang segar. "Ish. Dagingnya, keasinan, nih." Shanum menggeser steak pesanannya. Ahsan menatap heran. "Masa, sih?" Setau Ahsan, resto ini merupakan penyedia steak terenak di sekitar sini. Bahkan, di beberapa aplikasi perjalanan, resto ini mendapat rating sembilan untuk menu steak-nya. Ahsan memotong daging steak milik Shanum, dan merasai sendiri rasanya. Aneh. Ia, berpikir rasanya sudah pas dan sangat enak. Tak ada, yang asin sedikit pun. "Ini, ga asin kok, Sha. Cobain lagi, deh!" Ahsan menyodorkan sepotong daging ke mulut Shanum. Namun, wanita itu langsung membuang potongan daging yang baru masuk beberapa saat di mulutnya itu ke selembar tisu. "Beneran asin, Mas
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari