Extra Part - Bukan Sekedar Mimpi

1953 Kata

Ini, malam terakhir mereka di Labuan Bajo. Keduanya, kini tengah menikmati makan malam di luar dengan ditemani angin pantai yang segar. "Ish. Dagingnya, keasinan, nih." Shanum menggeser steak pesanannya. Ahsan menatap heran. "Masa, sih?" Setau Ahsan, resto ini merupakan penyedia steak  terenak di sekitar sini. Bahkan, di beberapa aplikasi perjalanan, resto ini mendapat rating sembilan untuk menu steak-nya. Ahsan memotong daging steak milik Shanum, dan merasai sendiri rasanya. Aneh. Ia, berpikir rasanya sudah pas dan sangat enak. Tak ada, yang asin sedikit pun. "Ini, ga asin kok, Sha. Cobain lagi, deh!" Ahsan menyodorkan sepotong daging ke mulut Shanum. Namun, wanita itu langsung membuang potongan daging yang baru masuk beberapa saat di mulutnya itu ke selembar tisu. "Beneran asin, Mas

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN