Sesuai janji, Ahsan menjemput Shanum di butik miliknya. Lalu setelahnya, mereka segera meluncur menuju pusat perbelanjaan terdekat. "Mas, beneran mau nemenin aku belanja bulanan?" tanya Shanum kembali. Ia ragu, jika Ahsan ikut bersamanya. Khawatir Ahsan akan merasa bosan mengikutinya. Pasalnya, selama ini belum pernah sekali pun Shanum bisa berbelanja dalam waktu singkat. Minimal, ia akan menghabiskan waktu dua jam hanya untuk berkeliling saja. "Bener, Sayang." Pipi Shanum memerah seketika. Ini, adalah kali pertama Ahsan memanggilnya 'sayang'. Jadi, wajar jika ia tersipu karnanya. Meski begitu, ia sangat suka mendengarnya. "Hei! Kenapa?" Ahsan memperhatikan setiap tingkah Shanum. Bahkan saat ia memanggil 'sayang', ia juga memperhatikan. Terlihat menggemaskan, di matanya. "Ga pa-pa, k