Bab 123. Rencana Hikam

1083 Kata

Keduanya sudah menghabiskan sarapan, Bening lalu mendorong troli dan meletakkan di luar kamar. Kemudian dia kembali masuk ke dalam kamar Hikam. Hikam mengajaknya duduk santai berdua di sofa depan televisi yang tidak menyala. Dia mendekap pinggang Bening sembari menatap wajah Bening dari samping. Bening lalu sibuk mengatur deru napas dan perasaannya yang teraduk-aduk. “Cepat sekali,” gumam Bening tanpa sadar. “Apanya yang cepat?” tanya Hikam. “Ini terlalu cepat, Bang.” Hikam terkekeh pelan, dia menarik tangannya dari pinggang Bening, dia tahu Bening khawatir dan takut. “Abang tidur sama kamu semalam, tapi kamu nggak bilang cepat.” Bening tertawa kecil, menyadari dirinya yang kacau dan mungkin bingung. Hikam mengambil kedua kaki Bening, meletakkan di atas pangkuannya, dan memberi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN