Beno tidak terlalu serius memikirkan sosok yang bernama Bening, yang disebut memiliki hubungan persaudaraan dengan almarhum papanya. Lucunya, Dinar malah menggodanya, mengatakan bahwa mungkin Bening yang dibilang cantik oleh bapak penjaga makam itu adalah jodoh kakaknya. Beno tertawa-tawa saja mendengar godaan adiknya. Apalagi Dinar sudah berangan-angan memiliki kakak ipar yang cantik dan bening sebening namanya. Ada-ada saja Dinar. Tapi, Beno jadi senang melihat keceriaan adiknya itu, membuat perjalanan tidak melelahkan. Kini mereka berjalan menuju pulang ke Puncak, dan hari sudah sangat sore. Lelah menyetir, Beno mengajak makan sore di sebuah restoran di kota Bogor. Beno senyum-senyum menggeleng melihat Dinar yang masih saja menggodanya. Dia teringat masa-masa SMA-nya, saat itu Dinar ma