Erlan membawa tubuh Cici yang berada dalam gendongannya ke dalam kamar. Bibir mereka saling bertautan menyesap menikmati kelembutan dan rasa manis itu.
Cici melingkarkan tangannya dengan erat di leher Erlan memperdalam ciuman keduanya yang menggebu-gebu.
Sampai di dalam kamar Erlan meletakkan tubuh Cici perlahan ke atas ranjang lalu naik ia sendiri naik ke ranjang dan berbaring dengan tubuhnya berada di atas tubuh Cici.
Ciuman Erlan di bibir Cici berpindah ke leher gadis itu, bagian favoritnya dari tubuh Cici karena dirinya bisa dengan puas menghirup aroma tubuh Cici yang begitu memabukkan baginya.
Cici mendorong sedikit tubuh Erlan hingga bibir pria itu terlepas dari lehernya. "Jangan ninggalin tanda, Jakarta panas dan aku nggak mau make baju tertutup buat nutupin ya," ujar Cici me
