“Mau apa ke sini?” Diaz diam, juga menghindari tatapan Asmaya. Emosi yang terlanjur dilampiaskan secara membabi-buta membuatnya menyesal sekaligus merasa bersalah. Bukan maksud Diaz melukai hati mommy-nya, semua terjadi di luar kendali. Pikirannya terlalu kalut, hingga kata-kata yang ke luar dari mulut tidak disaring terlebih dahulu. Setelah melampiaskan kemarahan, Diaz merasa tidak tenang. Dia datang untuk meminta maaf, meski tidak bisa mengubah fakta kalau Asmaya sudah terlanjur sakit hati mendengarnya. “Kalau butuh sesuatu, minta sama pelayan atau yang lain. Mom lagi sibuk!” Saat Asmaya berbalik, Diaz langsung mengejar kemudian berlutut tepat di hadapannya. Kepala Diaz menunduk, sementara itu belum ada kata-kata ke luar dari mulut karena dia masih tetap bungkam. Bagi pria yang menjun