“Tidak ada salahnya Aura pergi liburan. Apa lagi selama ini dia jarang ke luar rumah. Semua orang butuh melihat suasana baru untuk menyegarkan pikiran.” Itu yang Dennis katakan saat mereka bersantai di ruang tengah, tepat di siang Minggu. Ada Asmaya, Aura dan Mbak Sisil tentunya. “Dua sampai tiga hari cukup, terlebih masih di dalam negeri. Karena waktunya mepet pesta pertunangan Diaz, untuk sementara tidak bisa lama dulu perginya.” Mbak Sisil tentu saja senang, sebab ini ide yang dia ajukan pada Asmaya, tetapi ditolak mentah-mentah. Lalu saat memberitahu pada Dennis, siapa yang menyangka akan dapat persetujuan. “Benar, Pak. Saya sama Adek memutuskan untuk pergi ke Bali dan tiga hari adalah waktu yang cukup untuk kami. Udah lama juga Adek nggak lihat pantai. Liburan terakhir ‘kan tahun lal