Isi pesan Wildan yang memancing amarah Diaz. Wildan: [Mapnya sudah di tangan saya. Terima kasih, berkat ini saya bertemu dengan adik Bapak. Bukan bermaksud lancang tapi dia benar-benar cantik. Kalau diizinkan, saya ingin memperkenalkan diri secara benar dan kasual di lain waktu.] Kepala Diaz seakan berasap. Bisa-bisanya pertemuan yang terjadi begitu singkat membuat Wildan langsung tertarik pada Aura. Tidak salah lagi, pasti perempuan itu bertingkah genit untuk memikat sekaligus membuat kesan baik di mata lawan bicaranya. Diaz tidak akan membiarkan hal itu terjadi, dengan terang-terangan dia menunjukkan sikap menentang untuk menghalangi niat Wildan. Ardiaz: [Tidak akan ada pertemuan selanjutnya. Dia bukan objek pemuass matamu. Berhenti menunjukkan ketertarikan! Jangan membicarakannya den