Aura mencebikkan bibir saat kembali teringat pada pesan Diaz: “jangan beri tahu soal kondisiku pada mom, apalagi kalau sampai didengar dad. Selain tidak ingin membuat mom cemas, aku juga tidak mau sisi lemahku diketahui dad. Ini bukan soal dendam, aku sudah lupa pada hal itu. Melainkan tentang harga diri. Aku tidak ingin dad berpikir ulang tentang menitipkanmu padaku, sebab aku berada di situasi yang menyusahkanmu.” Dia tidak habis pikir dengan pandangan Diaz. Apa susahnya, sih mengakui sakit? Tidak ada yang salah dengan itu. Orang normal, bahkan orang tidak normal sekalipun bisa mengalami sakit. Terlalu mementingkan gengsi hanya akan membuat semuanya makin sulit. Lagi pula Aura yakin Dennis tidak seperti yang Diaz pikir. Kekhawatiran Diaz-lah yang mendorongnya membuat kesimpulan tak ber