Side Story: Hendrian – Seanna 02

2251 Kata

“Kamarmu di sini,” tunjuk Hendrian pada pintu bercat cokelat, letaknya bersebelahan dengan kamar Hendrian. Bahkan ada jalur penghubung di dalam, hanya saja tidak dia katakan khawatirnya Seanna akan keberatan. “Silakan melihat-lihat. Kalau nanti ada yang mau ditanyakan atau butuh sesuatu, langsung datangi saya. Saya di ruang kerja.” “Kamar Om yang ini, ya?” Seanna balas bertanya, alih-alih fokus pada kalimat terakhir Hendrian. “Kok, sebelahan? Kalo Om punya niat jahat atau khilaf gimana? Aku nggak mau digerepe-gerepe. Cuma suamiku yang boleh sentuh aku.” “Tapi saya suami kamu, Seanna.” “Bukan! Aku nggak mau, pernikahan kita palsu.” Seanna melotot ke arah Hendrian, tangan kanannya mengepal seolah ingin menonjok wajah pria itu. “Nggak boleh ngomong kayak gitu di depan orang. Pokoknya nanti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN