Dua tahun pasca kandasnya perjodohan, Hendrian terlalu sibuk bekerja hingga lupa kalau dia telah memasuki usia kepala tiga. Orang tua mengira Hendrian gagal move on, ditinggalkan tanpa kejelasan tepat di makan malam keluarga, membuatnya menutup hati dari wanita. Padahal kenyataan tidak seperti itu. Mencari yang tepat bukan perkara mudah, terlebih gagal di kali pertama membuat Hendrian harus belajar dari pengalaman. Jangan sampai ada kegagalan kedua, apalagi seterusnya. Namun, Mama yang kebelet ingin menimang cucu dari anak pertama, kepalang resah luar biasa. Takut membayangkan Hendrian jadi perjaka sampai tua, hingga memutuskan mengambil langkah nekat meminang anak gadis yang masih berstatus sepupu jauh dengan Hendrian. Tanpa pembicaraan, bahkan tanpa persetujuan. Tahu-tahu dikabarkan akh