Udara pagi di pinggiran hutan tentu saja terasa dingin dan sejuk, tetapi pipi Aura justru menghangat. Dia sampai menangkup dengan kedua tangan, berharap rona kemerahan tidak terlihat. Nanti disangka memikirkan yang tidak-tidak, sebab dia sedang menonton Diaz yang tengah membantu Bu Endah memotong kayu, untuk memasak menu makan nanti malam.
Diaz mengenakan kaos pas badan tanpa lengan, celana pendek di atas lutut. Keringat membanjiri sekujur tubuh, mencetak jelas sesuatu yang ada di baliknya. Aura pernah melihat Diaz melepas baju dan sampai saat ini dia tidak pernah lupa bagaimana bentuknya. Kalau ditanya apa Aura suka, dia tidak menampik karena tidak ingin munafik. Tubuh Diaz adalah jenis tubuh pria yang dia sukai. Tidak terlalu kekar, tetapi berotot dan sangat pas.
Tidak ingin membayangk
