“Kau sepertinya tidak dalam keadaan begitu senang, Jen?” tanya Suci—pegawai salon yang selalu bekerja untuk Jennifer setiap kali datang. Ia tengah menyisir rambut indah Jennifer setelah tadi mengeringkannya. Dan tak seperti biasanya, Jennifer lebih banyak diam padahal biasanya Jennifer akan berceloteh mengenai banyak hal selama berada di dalam salon. Jennifer pun menaikkan tatapannya, menatap Suci melalui cermin besar yang ada di hadapannya. Ia beberapa kali menghela napas dalam sebelum kemudian menganggukkan kepalanya. “Bagaimana aku bisa senang, sedang malam ini aku kan bertunangan dengan pria yang sama sekali tak aku inginkan?” Suci tersenyum tipis, sudah tahu akan masalah yang tengah dihadapi oleh kliennya tersebut. Keduanya memang sangat dekat, bahkan sudah layak untuk dikatakan be