Pagi datang kembali, Jennifer terbangun dengan kantung mata yang terlihat jelas. Tentu saja hal tersebut terjadi karena semalam ia tak bisa tidur dengan nyenyak akibat terus teringat akan foto yang dikirim oleh pengirim tak dikenal. Jennifer bangkit, meniup wajahnya sendiri untuk menerbangkan rambut yang menjuntai ke bagian depan wajahnya. Ia melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Seharusnya Jennifer mulai bekerja hari ini. Namun, sepertinya keadaan wajahnya tak mendukung. Jennifer tidak mau jika sampai dirinya tak tampil maksimal di tempat kerja, hal tersebut akan melunturkan imejnya sebagai wanita cantik yang memesona. “Sebaiknya aku pergi ke salon dan menghabiskan banyak waktuku untuk berada di sana lebih lama. Aku harus mengembalikan kesegaran wajahku atau t