“Apa kau masih marah padaku?” tanya Ibram pada Jennifer yang kini menyilang tangannya di dad. Wajahnya tampak tak bersahabat dengan dengusan kasar yang keluar setiap satu menit sekali. Jennifer memilih untuk mengalihkan pandangannya, tak mau melihat ke arah Ibram yang kini berjongkok di bawah kakinya. Sejak tadi, Ibram terus membujuk Jennifer yang merajuk agar memaafkannya. Tentu saja Jennifer tak mau memaafkan suaminya tersebut begitu saja, Jennifer merasa sangat kesal hingga ia ingin menenggelamkan Ibram ke samudra Hindia. “Seharusnya kau sudah bisa menyimpulkan hal itu! Apa aku terlihat marah? Tentu saja aku marah! Kau sangat menyebalkan, mungkin kau adalah pria yang sangat menyebalkan! Andai saja kau bukan pria yang menjadi suamiku, aku pasti sudah akan meminta Dad untuk memecatmu se