Chatura pulang ke rumah dengan raut wajah kusut serta helaan napas yang seketika membuat Ambar membalikan badannya, mata wanita itu seketika memicing menatap tajam ke arah adiknya. Semenjak Ambar hamil, ia lebih sensitif terhadap hal-hal kecil yang di lakukan oleh Chatura, salah atau tidak, Chatura tetap menyebalkan di matanya. “Apaan sih kak.” Ucap Chatura yang juga turut risih dengan tatapan menyebalkan dari ambar. “Lo yang apaan, dateng-dateng pasang muka kusut kayak gitu, risih tau.” Balasnya. Chatura hanya menghela napas terus meneruskan langkahnya menuju kamar. Sudah kodratnya ia mengalah dengan wanita yang tengah hamil muda, apa lagi Ambar hamil saja sudah galak, apa lagi jika hamil begini. Ia dan Sienna belum berkomunikasi sejak sore tadi, pert