"Ya itu karena .…" Ucapan Yola terpotong oleh kedatangan pengantar pizza yang membunyikan bel depan. “Anjir, cepet banget sih kang pizza, tumbenan.” “Saya keluar dulu, udah dibayar belum pizzanya, Bos?” “Udah, pakai non tunai tadi.” Kemudian wanita itu pun bergegas keluar untuk menerima hantaran pizza. Ketika Yola kembali ke dapur, Gio bersemangat mendegar lanjutan cerita yang tertunda. “Lanjut dong, lo sama Gio sebenarnya ada hubungan apaan?” “Jadi, pas SMA itu, kami sempat—” Lagi-lagi ucapan Yola harus terpotong oleh pihak ketiga. Yola terpaksa mengambil ponselnya yang bergetar-getar di dalam saku. Gio memandangi Yola dengan penasaran dan berharap wanita itu lekas menyelesaikan ucapannya. "Karena?" Gio mengulang kata terakhir Yola. "Bentar, Bos." Yola menatapnya sekilas, kemudian

