"Arrghhh … sialan. Mau ngapain itu si Zio mendadak minta kontak dan alamatnya si Clay?" Gio menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal, akan tetapi pria itu merasakan risau yang mendadak muncul saat saudara kembarnya pergi. Tadinya, Gio sama sekali tidak berpikiran bahwa Zio akan melakukan hal yang aneh-aneh terhadap Clara. Namun begitu ia memikirkannya berulang-ulang perasaannya malah semakin risau dan gelisah saja. Ditambah lagi saat ini Clara sedang marah padanya dan baru saja menyuarakan putus dengan amat sangat serius, yang Gio taksir, akan membutuhkan waktu lama untuk merayu wanita itu supaya mau balikan. "Sial, sial …." Gio memaki dirinya sendiri. "Kenapa pakai nanya alamat segala sih, Yo? Kok t***l banget gue punya otak? Jelas-jelas dia udah lama nggak berhubungan sama cewek gu

