BAB 127

1119 Kata

"Maaf telat," ujar Yola yang baru tiba dan duduk dengan napas terengah-engah. "Tadi sempet nyasar nyari alamat rumahnya Bos." Gio menggeleng - geleng miris melihat keadaan gadis itu. "Udah dibilang jangan datang, lo emang bebal." Meskipun menolak dikunjungi, Gio tetap membiarkan Yola masuk. Melihat rumahnya yang sudah seperti kapal pecah. Gio mengambilkan botol air mineral dalam lemari es untuk Yola. “Nih, minum dulu.” Yola membuka botol air minum dari GIo dan meneguk isinya hingga setengah. Wajahnya yang merah karena lelah, perlahan kembali ke warna normal dengan napas yang mulai teratur. Dengan tisu kering, Gio menghapus peluh yang tadi membasahi pelipis Yola, membuat gadis itu mau tak mau menatap Gio. "Ma-makasih, Bos.” "Kita nggak lagi di resto, gue bukan bos lo sekarang. Jadi berh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN