Arion terlihat melangkahkan kakinya keluar dari ruangan rapat, beruntung dia berhasil menyelesaikan masalah dengan para investor. Sekarang dia bisa menemui Alana, wanita yang dicintainya sekaligus calon istrinya. “Hei, mau kemana buru-buru banget?” tanya Zidan saat melihat Arion terburu-buru meninggalkan ruangan rapat. Arion mendelikkan matanya. “Yah mau kemana lagi kalo bukan menemui calon istriku yang tersayang,” jawab Arion dengan enteng. Lebih terdengar seperti sedang pamer. Zidan berdecak kesal. “Pamer aja terus mentang-mentang udah punya calon istri,” cibir Zidan seraya menyilangkan tangannya. “Kalo iri bilang bos!” dengus Arion seraya menyeringai sinis.“Udahlah, aku malas ngomong sama jomblo yang irian.” Zidan memicingkan matanya kesal.“Sembarangan, aku nggak jomblo cuma jo