Eliza sudah menunggu kepulangan anak gadis satu-satunya dengan penuh kekawatiran. Beberapa kali, Eliza terlihat mondar-mandir tidak tenang seraya terus menunggu Alana pulang. Pasalnya sudah hampir semalam puterinya itu belum juga pulang, tidak hanya itu, ponselnya juga tidak dapat dihubungi. Sebagai seorang ibu tentu saja Eliza sangat khawatir, hatinya diliputi banyak kegelisahan, dia cemas dengan keadaan anaknya sekarang. Dalam benaknya Eliza terus bertanya-tanya. Dimana Alana sekarang? Apa yang terjadi dengannya dan kenapa anaknya tidak kunjung pulang? Eliza bangkit berdiri seraya meremas-remas ponselnya. “Kamu kemana, sih, Nak, kamu membuat mama cemas?!” gumam Eliza dengan penuh kekhawatiran seraya menatap jam dinding. Sementara itu, Alana terlihat melangkahkan kakinya keluar