Alana menyandarkan kepalanya di kusen jendela. Dia terdiam sementara matanya menerawang jauh. Terlihat jelas sorot matanya tampak sangat kosong. Dia mengenang kebersamaannya dengan Arion. Terlebih lagi, Saat-saat Alana bekerja dengannya, Momen dimana Arion sangat suka mengerjainya. Tidak hanya itu, Alana juga teringat saat dimana Arion rela tertusuk pisau demi melindunginya. Apa yang Arion lakukan dimasa lalu memang sangat melukai hatinya. Namun, walau begitu Alana tak bisa pungkiri semua momen kebersamaan yang sudah mereka lalui selama ini terasa cukup manis di dalam ingatannya. Tentu itu semua tidak termasuk dengan kenangan masa lalunya. Kenangan kebersamaan mereka terus berputar dalam ingatan Alana. Hal itu semakin membuatnya termenung sedih. dia tidak tahu harus bagaimana lagi? D