Xavier segera membaringkan tubuh Alana diatas tempat tidurnya. Dia menggenggam tangan Alana seraya menghapus butiran air mata yang berjatuhan di kedua mata Alana. “Jangan khawatir akan aku pastikan kamu aman ditempat ini,” ujar Xavier seraya tersenyum lembut. “Aku keluar dulu, kalo kamu butuh sesuatu panggil aja aku.” Namun, sayangnya Alana tak menjawab perkataan Xavier. Terlebih lagi, Saat ini Alana masih sangat syok hingga dia tidak tahu harus mengatakan apa. Yang bisa dilakukan hanya terdiam termenung. Melihat itu, Xavier hanya bisa menghela napas berat. Kemudian, dengan sangat terpaksa dia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Alana sendirian. Setelah Xavier keluar, Alana menundukan kepalanya seraya meringkuk memeluk lututnya. Insiden beberapa jam yang lalu benar-benar sangat