Xavier mengetuk-ngetukan jarinya seraya menatap foto Alana. Dia tampak memikirkan sesuatu. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok sekretarisnya. “Maaf tuan, sebentar lagi rapat pemegang saham akan segera dimulai,” ujar sekretarisnya seraya menunduk hormat. Xavier bangkit berdiri seraya memasukan tangannya kedalam saku celananya. “Tunda rapatnya ... Aku akan pergi,” perintah Xavier seraya berlalu pergi. “Tapi tuan ....” Xavier menghentikan langkahnya. “Kalo aku bilang tunda maka kamu harus mematuhinya, kalo nggak ... kamu tahu kan akibatnya, apa?” ujar Xavier dengan dingin dan bergegas berlalu pergi. Mendengar itu, sekretarisnya terlihat ketakutan. Tuannya benar-benar menakutkan. Sementara itu, Xavier terlihat masuk kedalam mobilnya dan segera mengendarainya menu