“Alana, Mau sampai kapan kamu diam dipelukan saya? Iya saya tahu. saya ini ganteng tapi saya nggak nyangka kegantengan saya bisa buat kamu ngiler.” Mendengar itu Alana sontak menjauhkan dirinya dari pelukan Arion seraya meraba-raba wajahnya. Dan benar saja ada tetesan air liur. Alana meringis malu lalu kemudian segera mengelapnya. ‘Sialan bisa-bisanya gue ngiler di depan Arion. Mau ditaroh di mana wajah cantik gue ini?’ batin Alana menjerit-jerit menahan malu. “Oh, ini mah bukan iler Pak, ” kelakar Alana, dia tidak ingin mengakui hal memalukan itu. "Mungkin Bapak salah lihat.” Mata Arion mendelik menatap Alana. “Salah lihat gimana? Jelas-jelas tadi ada air liur—” “Yaudah Pak jangan diperpanjang lagi.” Alana menyela ucapan Arion. “Saya permisi dulu.” Setelah mengatakan itu, Alana