Melisa melangkah dengan kesal kembali ke dalam. Wanita itu berharap pekerjaannya akan selesai dengan secepatnya. Dia ingin menemui Leebin, banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan pria itu.
Di sisi lain, Leebin sedang duduk bersandar di dalam mobil. Sejenak menatap berkas di atas pangkuan, satu detik berikutnya menyandarkan kepalanya seraya memejamkan kedua matanya.
“Ini langsung ke lokasi meeting kan?” Tanyanya pada supir serta asistennya yang duduk di depan.
“Iya, Presdir.” Sahut asistennya pada Leebin.
Mereka menuju ke sebuah restoran. Di sana Leebin kembali melihat Aira, kali ini ada seorang pria yang tidak asing sedang duduk di sebelah relasi bisnisnya tersebut.
Melihat Leebin datang pria tersebut langsung berdiri dari kursinya untuk menjabat tangannya.
“Presdir?” Sapanya
