"Bang Leebin!" Sapa salah satu anak didiknya yang ikut belajar di sisi warung tersebut. "Mana yang lainnya?" Tanya pria itu seraya menoleh ke sekitar, karena hanya Anto yang datang hari itu. Anak berusia tiga belas tahun tersebut menggelengkan kepalanya. "Kok nggak tahu? Kalian nggak tinggal serumah?" Tanya Leebin lagi. Anak itu kembali menggelengkan kepalanya, dia segera menggelar tikar untuk memulai belajar. Tapi Leebin tidak segera memulai pelajaran, pria muda itu malah ikut duduk di atas tikar seraya memeluk lututnya. Membenamkan wajahnya pada kedua lututnya. "Bang? Abang sakit?" Tanya Anto dengan wajah bingung. Leebin tetap diam seperti itu, pria itu tidak mau mengangkat wajahnya sama sekali. Sengaja tetap membenamkan kepalanya pada lututnya. "Bang? Jawab dong? Kok diem sih?"