Sepanjang perjalanan kembali ke kediamannya Leebin memejamkan kedua matanya. Dia masih tidak bisa percaya kalau Melisa pergi meninggalkannya hari ini. Rasa kesal bercampur amarah memenuhi seluruh ruang dalam hatinya. “Jangan panggil aku Leebin jika aku tidak bisa membawamu kembali ke sisiku, Melisa!” Ucapnya dengan yakin pada dirinya sendiri. Mobil masih melaju menembus keramaian arus lalu lintas yang cukup padat sore itu. Mentari mulai beralih ke barat setelah melepaskan teriknya siang ini. Seterik hatinya yang kini dilanda amarah. Pria itu tidak pernah sekalipun merelakan kepergian Melisa. Bagi Leebin, Melisa adalah awal dari segalanya, jadi untuk akhirnya juga harus Melisa Renata! “Aku merasa terluka dan sakit, lebih sakit dari pukulan yang Ricard berikan. Melihatnya pergi dengan m