"Mel, sudah sampai." Ucapnya seraya menyentuh puncak kepalanya. "Hem." Hanya berdehem seraya merapatkan tubuhnya lebih rapat dari sebelumnya. "Bangun, sudah sampai. Malah tidur." Leebin menggoyangkan punggungnya agar gadis itu terbangun. Usahanya tidak berhasil. Dia menatap ke arah kaca spion motornya. Leebin mencari ujung hidungnya, dipencetnya ujung hidung gadis itu. "Akkhhhh! Apaan sih! Buakk!" Melisa memukul bahunya karena Leebin mencubit ujung hidungnya. "Kamu ketiduran, jadi aku bangunin." Ujarnya seraya nyengir menoleh melihat ujung hidung Melisa yang memerah. "Ya sudah, aku turun nih." Ujarnya seraya mengusap ujung hidungnya. Melisa turun dari motornya, dia melihat beranda rumahnya. Lampu sudah dinyalakan oleh Bubi pembantu rumah, sebelum bibi tersebut pulang ke rumahnya