Melisa memasukan ponselnya kembali ke dalam tas.
“Kamu tidur di sini saja untuk sementara, syuting juga sudah selesai.” Ucap pria itu seraya tersenyum lembut.
“Em, barang-barang Melisa masih tertinggal di lokasi syuting Kak.” Sahut gadis itu, dia merasa enggan menginap di rumah tersebut. Jika kemarin-kemarin sebelum mengetahui perasaan pria itu padanya dia merasa baik-baik saja bersama dengan Ricard.
“Besok aku ambilkan, kamu istirahat saja sekarang oke?” Ucapnya dengan nada sedikit memaksa seraya mendorong kedua bahu Melisa masuk ke dalam kamar yang telah dia siapkan.
“Hari sudah larut malam, Mel.” Ujarnya saat Melisa hendak melayangkan protes padanya. Pria itu melambaikan tangannya lalu keluar dan menutup daun pintu kamarnya.
Mau tidak mau Melisa terpaksa harus tidur di rumah Au
