Melisa terjaga dari tidurnya menjelang senja. Leebin sudah menyelesaikan pekerjaannya hari itu. Pria itu sedari tadi duduk di balkon menunggu Melisa terjaga seraya menikmati rokoknya. Hari sudah hampir petang, Leebin mendengar suara pintu kamar mandi menutup di dalam sana, pertanda kalau Melisa sudah bangun. Melisa merapikan kembali baju serta make up-nya. Keluar dari dalam kamar mandi Melisa melangkah mendekatinya. Wanita itu berdiri di ambang pintu balkon. Dia melihat Leebin sedang menikmati rokoknya. “Aku gagal memenuhi jadwal hari ini, kamu mengacaukannya.” “Seharusnya kamu bertanya padaku apakah aku masih marah padamu, kenapa malah membahas pekerjaan?” Sahut Leebin seraya mengepulkan asap rokoknya ke udara di atas kepalanya. Dia menoleh sekilas ke arah Melisa, wanita itu langsung