“Berhenti menolakku karena aku tidak akan setuju untuk meninggalkanmu!” Tandas Derent seraya meraih tubuh kurus Erlin ke dalam dekapan kedua lengannya. “Aku sangat mencintaimu, jadi mana mungkin aku bisa melepaskanmu. Kamu sudah pernah lepas dariku, lagi dan lagi! Kali ini, aku tidak akan membiarkannya! Tidak akan pernah, Miss Joe!” “Mr..” Panggilnya dengan suara lirih. Erlin tidak meronta dari dalam dekapan Derent, ditatapnya wajah Derent sejenak. Derent membalas tatapan matanya lalu memberikan kecupan pada bibirnya. Setelah Derent melepaskan ciuman pada bibirnya, Erlin segera menyembunyikan wajahnya pada d**a bidang pria tersebut. Air mata Erlin perlahan merembes melewati celah-celah bulu matanya membasahi kedua pipinya. Dia tidak tahu ungkapan apa yang tepat untuk perasaannya saat in