Derent tidak menyahut, pria itu tahu kesalahan terbesar terletak pada dirinya. Dia hanya menatap punggung Erlin yang kini sedang berlari menuju ke lantai atas. “Jika aku bisa memutar waktu, mungkinkah kamu tidak akan lari dariku? Mungkinkah semuanya akan terasa berbeda? Bahkan aku mengira kalau pertemuanku denganmu sekarang merupakan sebuah takdir. Miss Joe, berapa banyak kamu mengutukku? Berapa kali kamu bilang benci padaku, sebanyak kebencian yang kamu ucapkan padaku.. sebanyak itu pula cinta ini terus tumbuh dan berlabuh padamu.” Derent Jake mengepalkan tangannya. Hatinya juga terasa sakit setiap Erlin kembali menguak luka demi luka yang pernah dia torehkan di masa lalu. Karena rasa sepi itu, karena Evrina selalu meninggalkan dirinya hingga membuat Derent mencari tempat persinggahan