Pukul sepuluh pagi, Ria dan keluarganya juga Ara sudah sampai di Rumah Sakit Kota Jakarta. Ara berlari membawa anaknya menuju ke ruang ICU di mana Farel berada. Jantung Ara bagai runtuh ketika melihat ayah dari anaknya tengah terbaring lemah di sana. Tubuh Farel telanjang dengan alat-alat yang menempel di sana, di hidung Farel juga dipasang oksigen untuk membantu pernapasan. Ara memegang kaca yang membatasi dirinya dengan suaminya. Luluh lantah sudah perasaan Ara, air mata juga berjatuhan membasahi wajah Ara. Buru-buru Dora mengambil alih Alvarez dari gendongan Ara. Dora membawanya sedikit menjauh. Hati Dora sama hancurnya dengan Ara. Dora yang mengandung Farel, melahirkan Farel, dan kini ia dihadapkan kenyataan bahwa Farel di ambang hidup dan mati. Dora menangis terisak menjauhi ruang I