41. Kesakitan Satu Persatu

2571 Kata

Ara menyusui anaknya yang kini berada di dekapannya. Anaknya sangat manis, benar kalau mata dan hidungnya mirip ayahnya. Ara tidak bisa memalingkan pandangannya dari sang buah hati. Buah hati yang semula ingin dia berikan pada Farel, kini ia tidak rela bila sekarang dibawa. Ara terus mendekap anaknya, ia tidak akan rela anaknya dibawa pergi. Bukan kebencian yang ada di hati Ara saat melihat wajah anaknya yang persis dengan Farel, melainkan kasih sayang dan cinta. Semua rasa sakit itu runtuh tatkala mendengar tangisan sang anak dan kini melihat wajah anaknya yang sangat manis. Ara mengusap-usap jejak air mata yang ada di wajah anaknya. Tadi perawat yang memberikan bayinya mengatakan kalau seorang pria yang mengaku ayah dari anaknya menangis tersedu-sedu di ruang inkubator. Ara menebak kal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN