Farel tengah berada di rumah Aleta, pria itu menyandarkan bahunya ke sofa sedangkan Aleta menyandarkan kepalanya di dadaanya. Posisi ini mengingatkan Farel pada istrinya. Istrinya sangat menyukai saat bersandar di dadaanya seraya mendengarkan irama jantungnya. Tiba-tiba Farel merasa hambar dengan Aleta, pria itu menjauhkan kepala Aleta dari dadaanya. “Rel, kenapa?” tanya Aleta. “Gak apa-apa, aku lagi capek saja,” jawab Farel yang gantian merebahkan tubuhnya ke sofa panjang. Aleta menatap Farel dengan bingung. “Rel, kamu capek? Mau aku pijatin?” tanya Aleta. “Eh, pijat kepalaku!” titah Farel. Aleta dengan kesenangan segera memijat kepala Farel. Saat tangan Aleta memegang kepala Farel, bukan nyaman yang dirasakan Farel, melainkan kepalanya malah semakin berat. Farel mengepalkan taga