Ara duduk di kursi yang ada di dapur dengan lemas. Karena keributan ini, Cafe Mata Hati terpaksa harus tutup, untungnya para pelanggan pun dengan berbesar hati keluar dari Cafe. Ara menutup wajahnya dengan bahu yang bergetar, kali ini Ara yang selalu terlihat kuat di depan karyawannya pun kini menampilkan sisi rapuhnya. Orang yang sudah lama ingin dia hindari, kini tanpa sengaja muncul di hadapannya. Farel masih sama, orang yang dulu pernah singgah di hatinya, sebelum rasa cinta itu kini berubah menjadi rasa benci. Namun, Ara merasa ada yang berbeda dari Farel. Farel lebih kurus dari yang terakhir kali ia tinggal. Farel seperti orang yang tidak terurus, wajahnya dekil dan pakaiannya sama sekali tidak rapi. Ara menangis tersedu-sedu, Ara tidak bisa menahan tangisannya. Hari ini Farel mema