“Tambah lagi ikannya, Naura.” Melinda mengambil potongan ikan dan menaruhnya ke piring Naura. “Terimakasih Bu, aku sudah kenyang.” Meski begitu Naura akan memakan ikan yang ibunya berikan, ia tak mau menyia-nyiakan masakan sang ibu. “Hei Kak, kau mau menjadi model? Aku bisa mempromosikanmu pada kepala agensiku,” tawar Clara yang telah menghabiskan makan malamnya. Sekarang Clara berusaha bersikap lebih hangat pada Naura. Pintu hatinya terketuk mendengar penyebab ibunya membenci sang kakak. “Terimakasih, tapi sepertinya aku tak memiliki bakat di bidang modeling. Aku lebih suka menulis,” jawab Naura dengan tersenyum hangat pada Clara. Ia senang, Clara kini bersikap baik padanya. “Bagaimana jika kau membuat novel? Aku akan membantu mempromosikannya Kak!” ucap Clara bersemangat. Ia ingin m