Menimbun Kenangan Pahit Dengan Kebahagiaan

1403 Kata

“Ada apa Ayah?” Saat ini Naura tengah berbicara dengan Adrian. Ia segera menemui sang ayah sesaat setelah sampai rumah. “Kau sudah pulang?" Disambutnya Naura dan memintanya duduk disampingnya. Mereka berada di ruang keluarga sekarang, hanya Naura dan Adrian. "Darimana?" tanyanya saat Naura telah duduk dan tersenyum padanya. "Hanya dari taman, Ayah," kata Naura dengan menyandarkan punggungnya pada sofa. Ia merenggangkan otot kakinya yang terasa lelah setelah mengantar Aksa. Meski begitu, namun ia justru ingin tersenyum mengingat harinya kaki ini bersama Aksa. "Apa ayah mengganggu kegiatanmu?" Menatap Naura dengan rasa bersalah. Naura menggeleng. "Tidak, ayah." Meski sebenarnya, Naura ingin lebih lama menghabiskan waktu bersama Aksa. "Ada yang ingin ayah bicarakan, Naura. Apa kau meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN