“Aku bilang, aku enggak suka dengan pekerjaan kamu, Serena!” Suara Raka terdengar lebih keras dari biasanya, penuh dengan emosi yang menahan kesabaran. Matanya menatap tajam ke arah gadis di depannya, seolah mencoba menusuk pertahanan terakhir yang masih ia pegang. Serena menghela napas dalam, matanya memandang lurus ke arahnya, penuh kesabaran yang hampir runtuh. “Raka, ini hanya pekerjaan. Akting adalah bagian dari hidupku. Aku nggak bisa berhenti hanya karena kamu nggak suka.” Suaranya bergetar sedikit, mencoba menjaga ketenangannya di tengah badai yang sedang menghantam mereka. “Akting? Apa harus sebegitu intimnya?!” Raka mengangkat alis, nadanya semakin tajam, seolah menusuk relung hati Serena. “Kalau setiap adegan harus berciuman atau bermesraan begitu, kenapa nggak sekalian kamu j