Luna Si Gadis SMA.

1653 Kata

Regan memandangi gadis itu sejenak, sorot matanya melembut. Ia merasakan kepedihan yang tersembunyi di balik wajah tenang si gadis, meski usianya masih begitu muda. Kata-katanya yang barusan terdengar begitu berat, seakan ada beban besar yang sedang ia pikul sendirian. “Dengar…” ujar Regan akhirnya, suaranya pelan, hampir seperti bisikan. “Aku tahu kamu mungkin merasa segalanya kacau sekarang. Tapi lari dari rumah, berada di jalan sendirian, itu bukan solusi. Itu hanya membuat semuanya lebih berbahaya.” Si gadis mengalihkan pandangannya, menatap jalan sepi yang ia tunjukkan sebelumnya. Seakan tempat itu menawarkan kebebasan yang ia cari, meski Regan tahu, jalan sepi di malam hari hanya membawa lebih banyak masalah, lebih banyak bahaya yang mengintai dalam kegelapan. "Aku sudah nggak tah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN